Perbaikan sistem perumahan di kota-kota besar saat ini menjadi prioritas pemerintah dalam pembangunan perumahan di Tanah Air, selain pembangunan kembali perumahan pasca-bencana di sejumlah daerah. Jika masalah permukiman di perkotaan tidak diperbaiki, maka nanti bisa juga menimbulkan bencana. Sekarang ini pilihannya adalah apakah menunggu terjadinya bencana dulu, baru kemudian membangun perumahan, atau membangun perumahan yang baik untuk mengantisipasi bencana yang lebih besar. Lebih baik, sebelum terjadi bencana, maka sistem perumahan yang ada di perkotaan segera diperbaiki demi kesejahteraan bangsa.
Berbagai permasalahan di kota besar, antara lain transportasi, polusi udara, ongkos kendaraan dari rumah ke tempat kerja, yang solusinya ada dua, yakni pembangunan perumahan bersistem rumah susun (rusun) dan perbaikan sistem transportasi publik. Di Jakarta dan kota-kota besar, pembangunan perumahan harus ke atas, seperti halnya di kota besar di luar negeri. Masyarakat kecil mestinya bisa tinggal di kota, di rusun itu, sehingga tidak banyak ongkos keluar. Dan, orang kaya tinggal di tempat yang agak jauh dari kota, sekarang ini terbalik. Dihimbau kepada kepada Real Estate Indonesia (REI) untuk ikut membangun rusun bagi masyarakat kecil.
Berkaitan dengan pembangunan kembali pemukiman pasca-bencana, Kalla mengatakan, musibah bencana ada dua macam, yakni yang disebabkan oleh alam dan yang disebabkan oleh perbuatan manusia.Untuk membangun perumahan pasca-bencana yang disebabkan perbuatan manusia. Maka persoalan konflik yang ada di masyarakat harus diselesaikan terlebih dahulu. Untuk pembangunan perumahan pasca-bencana di Aceh dan Yogyakarta diperlukan keseriusan dan kehati-hatian. Pembangunan perumahan di daerah bencana belum ada standarnya, tergantung kondisi di lapangan. Pembangunan perumahan di Aceh berbeda dengan di Yogyakarta, karena jika di Aceh memerlukan kontraktor lantaran pemerintah daerah (pemda) ikut menjadi korban, maka di Yogyakarta diserahkan sepenuhnya kepada pemda setempat dengan melibatkan masyarakat.
Sumber : Antara.co.id
Berbagai permasalahan di kota besar, antara lain transportasi, polusi udara, ongkos kendaraan dari rumah ke tempat kerja, yang solusinya ada dua, yakni pembangunan perumahan bersistem rumah susun (rusun) dan perbaikan sistem transportasi publik. Di Jakarta dan kota-kota besar, pembangunan perumahan harus ke atas, seperti halnya di kota besar di luar negeri. Masyarakat kecil mestinya bisa tinggal di kota, di rusun itu, sehingga tidak banyak ongkos keluar. Dan, orang kaya tinggal di tempat yang agak jauh dari kota, sekarang ini terbalik. Dihimbau kepada kepada Real Estate Indonesia (REI) untuk ikut membangun rusun bagi masyarakat kecil.
Berkaitan dengan pembangunan kembali pemukiman pasca-bencana, Kalla mengatakan, musibah bencana ada dua macam, yakni yang disebabkan oleh alam dan yang disebabkan oleh perbuatan manusia.Untuk membangun perumahan pasca-bencana yang disebabkan perbuatan manusia. Maka persoalan konflik yang ada di masyarakat harus diselesaikan terlebih dahulu. Untuk pembangunan perumahan pasca-bencana di Aceh dan Yogyakarta diperlukan keseriusan dan kehati-hatian. Pembangunan perumahan di daerah bencana belum ada standarnya, tergantung kondisi di lapangan. Pembangunan perumahan di Aceh berbeda dengan di Yogyakarta, karena jika di Aceh memerlukan kontraktor lantaran pemerintah daerah (pemda) ikut menjadi korban, maka di Yogyakarta diserahkan sepenuhnya kepada pemda setempat dengan melibatkan masyarakat.
Sumber : Antara.co.id
01.20 |
Category:
Sosial dan Politik
|
1 komentar
Comments (1)
solusi untuk masalah perumahan di kota besar
http://cyberhome.web.id/index.php?ref=642