Sejumlah enam negara yakni China, Taiwan, Korea Selatan, India, Philipina, dan sejumlah negara di belahan Afrika menyatakan minatnya untuk mengimpor batubara dari Kalimantan Timur (Kaltim) guna keperluan bahan bakar kegiatan industri di wilayah mereka. Proses negosiasi saat ini masih dilakukan di tingkat pemerintah Indonesia dengan negara-negara tersebut. Permintaan batubara dari Kaltim kian tumbuh seiring dengan operasional sejumlah perusahaan batubara ternama seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Sengatta Kabupaten Kutai Timur, PT Kideco Jaya Agung di Kabupaten Pasir, serta PT Berau Coal di Kabupaten Berau. Negara lainnya yang juga mengimpor batubara dari Kaltim adalah Jepang. Jepang masih menjadi tujuan pemasaran hasil laut seperti udang beku serta kayu dari Kaltim.Upaya untuk meningkatkan mutu produk tersebut dibanding negara lain agar tetap memiliki nilai jual tinggi di negara pengimpor, tahun 2010 mendatang 2 bank di Kaltim ditunjuk pemerintah sebagai Lembaga Pengelola Dana Bergulir bagi koperasi dan unit UMKM. Kedua bank itu adalah Bank Kaltim yang dahulu bernama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim yang mendapat memperoleh Rp 6,6 Miliar, serta Bank Bukopin sebesar Rp 1,1 Miliar.

Kebijakan tersebut sudah disosialisasikan saat pemerintah menggelar Rakernas Disperindagkop se-Indonesia di Jakarta, sepekan yang lalu. Tidak hanya itu,pemerintah juga memutuskan akan menggelar berbagai kegiatan pelatihan pengembangan koperasi dan UMKM hingga ke daerah, termasuk sertifikasi pengelola, dan anggota koperasi dan UMKM.

Kita bangga produk kita banyak diminati oleh negara luar, kita juga harus melestarikan lingkungan kita.


sumber : detik.com


Comments (0)