Kasus jamaah tersesat atau tidak bisa pulang ke pemondokan cukup tinggi di banding kasus lainnya. Sampai saat ini tercatat ada 70 kasus orang tersesat sejak kedatangan jamaah calon haji Indonesia ke Madinah pada tanggal 23 Oktober 2009 lalu, hampir semuanya berusia lanjut di atas 60 tahun. Kebanyakan mereka ditemukan oleh petugas, setelah kita data, lalu kita antar kembali ke pemondokan mereka menginap. Kebanyakan jamaah tersesat ini karena terpisah dari rombongan seusai melakukan sholat di Masjid Nabawi. Oleh karena itu, di sektornya setiap hari selalu menerima laporan jamaah tersesat dan tercatat sekitar ada 30 kasus.

Dihiimbau agar jamaah tidak berjalan sendirian. Tapi yang dikuatirkannya adalah bila jamaah yang tersesat ini rentan sekali menghadapi tindakan kriminal. Contohnya saat menemukan jamaah tersesat yang tidak memiliki identitas apapun karena semua raib akibat tindakan kriminalitas.Mungkin pelakunya sudah tahu ciri-ciri orang yang memerlukan bantuan, mereka dekati dengan pura-pura ingin membantu kemudian tas korban dirampas. Selain rawan tersesat dan gangguan kriminalitas, jamaah calon haji Indonesia juga rentan terhadap masalah kesehatan, terutama yang lanjut usia. Ganguan kesehatan ini bisa karena gangguan mental atau fisiknya. Kita tahu jamaah kita banyak yang berusia di atas 50 tahun. Usia-usia ini rentan terhadap gngguan psikis dan kesehatan fisik. Gangguan psikis biasanya terjadi karena seseorang tidak bisa menyesuaikan dengan lingkungan yang berbeda.

Semoga hal ini tidak terjadi kembali pada masa-masa yang akan datang, agar pemerintah khususnya Departemen Agama lebih memperhatikan hal ini.

Sumber : Detik.com

Comments (0)