Arti Misi perusahaan :
Bagi perusahaan yang sedang mengembangkan sebuah bisnis baru atau sedang merumuskan kembali arah bagi bisnis yang sedang berjalan, perlu menentukan tujuan mendasar dan falsafah yang akan membentuk postur strategisnya.
Tujuan mendasar yang membedakan sebuah perusahaan dari perusahaan-perusahaan lainnya yang sejenis, serta mengidentifi-kasikan ruang lingkup operasinya yang berkenaan dengan produk dan pasar disebut sebagai misi perusahaan.
Misi juga mengandung uraian yang luas mengenai tujuan dan strategi ketimbang arahan atau petunjuk khusus. Dalam ungkapan yang khas, misi merupakan sebuah pernyataan, bukan sasaran-sasaran yang terukur, akan tetapi merupa-kan pernyataan tentang sikap, pandangan, dan orientasi.
Pada umumnya sebuah misi perusahaan dirancang untuk menyele-saikan tujuh hal berikut:
1. Menjamin kebulatan suara dalam hal tujuan di dalam organisasi.
2. Menyediakan sebuah landasan guna memotivasi penggunaan sumberdaya organisasi.
3. Mengembangkan suatu landasan, atau standar, untuk mengalo-kasikan sumberdaya organisasional.
4. Membangun sebuah suasana umum atau iklim organisasional, seperti misalnya, mendorong sebuah operasi “businesslike”.
5. Membantu sebagai sebuah focal point bagi siapa-siapa yang memihak kepada tujuan dan arah organisasi serta menghalangi pihak-pihak yang tidak dapat berpartisipasi lebih lanjut di dalam aktivitas-aktivitasnya.
6. Memfasilitasi penerjemahan tujuan dan sasaran ke dalam sebuah struktur kerja yang melibatkan penetapan tugas-tugas pada unsur-unsur tanggungjawab di dalam organisasi.
7. Menetapkan tujuan/maksud organisasional dan menerjemahkan tujuan-tujuan tersebut ke dalam sasaran-sasaran sedemikian rupa sehingga biaya, waktu, dan parameter kinerja dapat diperkirakan dan dikendalikan.
Merumuskan sebuah Misi
Proses penetapan misi sebuah perusahaan untuk suatu bisnis ter-tentu, paling baik mungkin dapat dipahami melalui pemikiran tentang bisnis tersebut pertama kali berdiri. Untuk bisnis tertentu, diawali dengan suatu keyakinan, hasrat, serta aspirasi dari seorang entre-preneur. Dalam hubungan itu, pengertian misi biasanya didasarkan pada keyakinan-keyakinan mendasar berikut:
1) Barang atau jasa yang disediakan perusahaan dapat memberikan manfaat paling tidak sama dengan harganya.
2) Barang atau jasa dapat memenuhi kebutuhan seorang pelanggan dari segmen pasar tertentu yang saat ini belum terpuaskan dengan memadai.
3) Teknologi yang digunakan dalam produksi akan memberikan suatu barang atau jasa yang kompetitif dalam harga maupun kualitas.
4) Dengan kerja keras dan dukungan pihak lain, suatu kegiatan usaha bukan hanya dapat survive saja tapi bahkan dapat tumbuh dan profitable.
5) Falsafah manajemen dari suatu kegiatan usaha akan menghasilkan sebuah public image yang menguntungkan serta akan memberikan imbalan finansial dan psikologis bagi pihak-pihak bersedia untuk menginvestasikan tenaga maupun uangnya untuk membantu perusahaan mencapai keberhasilan.
6) Konsep diri tentang bisnis dari para entrepreneur dapat dikomunikasikan dan diadopsi oleh para karyawan dan stakeholder.
Komponen utama sebuah misi
Bagi perusahaan yang sedang mengembangkan sebuah bisnis baru atau sedang merumuskan kembali arah bagi bisnis yang sedang berjalan, perlu menentukan tujuan mendasar dan falsafah yang akan membentuk postur strategisnya.
Tujuan mendasar yang membedakan sebuah perusahaan dari perusahaan-perusahaan lainnya yang sejenis, serta mengidentifi-kasikan ruang lingkup operasinya yang berkenaan dengan produk dan pasar disebut sebagai misi perusahaan.
Misi juga mengandung uraian yang luas mengenai tujuan dan strategi ketimbang arahan atau petunjuk khusus. Dalam ungkapan yang khas, misi merupakan sebuah pernyataan, bukan sasaran-sasaran yang terukur, akan tetapi merupa-kan pernyataan tentang sikap, pandangan, dan orientasi.
Pada umumnya sebuah misi perusahaan dirancang untuk menyele-saikan tujuh hal berikut:
1. Menjamin kebulatan suara dalam hal tujuan di dalam organisasi.
2. Menyediakan sebuah landasan guna memotivasi penggunaan sumberdaya organisasi.
3. Mengembangkan suatu landasan, atau standar, untuk mengalo-kasikan sumberdaya organisasional.
4. Membangun sebuah suasana umum atau iklim organisasional, seperti misalnya, mendorong sebuah operasi “businesslike”.
5. Membantu sebagai sebuah focal point bagi siapa-siapa yang memihak kepada tujuan dan arah organisasi serta menghalangi pihak-pihak yang tidak dapat berpartisipasi lebih lanjut di dalam aktivitas-aktivitasnya.
6. Memfasilitasi penerjemahan tujuan dan sasaran ke dalam sebuah struktur kerja yang melibatkan penetapan tugas-tugas pada unsur-unsur tanggungjawab di dalam organisasi.
7. Menetapkan tujuan/maksud organisasional dan menerjemahkan tujuan-tujuan tersebut ke dalam sasaran-sasaran sedemikian rupa sehingga biaya, waktu, dan parameter kinerja dapat diperkirakan dan dikendalikan.
Merumuskan sebuah Misi
Proses penetapan misi sebuah perusahaan untuk suatu bisnis ter-tentu, paling baik mungkin dapat dipahami melalui pemikiran tentang bisnis tersebut pertama kali berdiri. Untuk bisnis tertentu, diawali dengan suatu keyakinan, hasrat, serta aspirasi dari seorang entre-preneur. Dalam hubungan itu, pengertian misi biasanya didasarkan pada keyakinan-keyakinan mendasar berikut:
1) Barang atau jasa yang disediakan perusahaan dapat memberikan manfaat paling tidak sama dengan harganya.
2) Barang atau jasa dapat memenuhi kebutuhan seorang pelanggan dari segmen pasar tertentu yang saat ini belum terpuaskan dengan memadai.
3) Teknologi yang digunakan dalam produksi akan memberikan suatu barang atau jasa yang kompetitif dalam harga maupun kualitas.
4) Dengan kerja keras dan dukungan pihak lain, suatu kegiatan usaha bukan hanya dapat survive saja tapi bahkan dapat tumbuh dan profitable.
5) Falsafah manajemen dari suatu kegiatan usaha akan menghasilkan sebuah public image yang menguntungkan serta akan memberikan imbalan finansial dan psikologis bagi pihak-pihak bersedia untuk menginvestasikan tenaga maupun uangnya untuk membantu perusahaan mencapai keberhasilan.
6) Konsep diri tentang bisnis dari para entrepreneur dapat dikomunikasikan dan diadopsi oleh para karyawan dan stakeholder.
Komponen utama sebuah misi
- Basic Product or Service; Primary Market; Principal Technology
- Company Goals: Survival, Growth, Profitability
- Company Philosophy
- Public Image
- Company Self-Concept
17.10 |
Category:
Bisnis dan Ekonomi
|
0
komentar
Comments (0)