Hydrocephalus telah dikenal sajak zaman Hipocrates, saat itu hydrocephalus dikenal sebagai penyeban penyakit ayan. Di saat ini dengan teknologi yang semakin berkembanga maka mengakibatkan polusi didunia semakin meningkat pula yang pada akhirnya menjadi factor penyebab suatu penyakit, yang mana kehamilan merupakan keadaan yang sangat rentan terhadap penyakit yang dapat mempengaruhi janinnya, salah satunya adalah Hydrocephalus. Saat ini secara umum insidennya dapat dilaporkan sebesar tiga kasus per seribu kehamilan hidup menderita hydrocephalus. Dan hydrocephalus merupakan penyakit yang sangat memerlukan pelayanan keperawatan yang khusus.


Hydrocephalus itu sendiri adalah akumulasi cairan serebro spinal dalam ventrikel serebral, ruang subaracnoid, ruang subdural (Suriadi dan Yuliani, 2001). Hydrocephalus dapat terjadi pada semua umur tetapi paling banyak pada anak usia dibawah 6 tahun.
Dari data yang didapat dalam kurun waktu 6 (enem) tahun pada kasus Hydrocephalus di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda khususnya ruang Angsoka terdapat 101 kasus hydrocephalus dari 6233 kasus penyakit saraf yang ada.


Terapi
Pada dasarnya ada tiga prinsip dalam pengobatan hidrosefalus, yaitu :
1. Mengurangi produksi CSS dengan merusak sebagian pleksus khoroidalis dengan tindakan reseksi (pembedahan) atau koagulasi, akan tetapi hasilnya kurang memuaskan. Obat-obatan yang berpengaruh disini antara lain ; diamox (asetazolamid), isosorbit, manitol, urea, kortikosteroid, diuretik dan fenobarbital,
2. Mempengaruhi hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorbsi yakni menghubungkan ventrikel dengan ruang subaraknoid. Misalnya Torkildsen ventrikulosisternostomi pada stenosis akuaduktus Silvius. Pada anak hasilnya kurang baik karena sudah ada insufisisensi fungsi absorbsi
3. Pengeluaran likuor (CSS) kedalam organ ekstrakranial dengan cara ; ventrikuloperitoneal drainage, ventrikulopleural drainage, lumboperitoneal drainage, ventrikuloretrostomi, mengalirkan kedalam antrum mastoid, mengalirkan CSS kedalam vena jugularis melalui kateter berventil (Hoten-velve) (Hassan, 1985).




Penyakit LUPUS adalah penyakit baru yang mematikan setara dengan kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia terdeteksi penyandang penyakit Lupus mencapai 5 juta orang, lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya.

Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.

Gejala-gejala penyakit dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) alias Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan. sedangkan sistemik bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau Lupus. Gejala-gejala yang umum dijumpai adalah:

  1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
  2. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
  3. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
  4. Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit LUPUS ini
  5. Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan

“Penyakit ini dapat mengenai semua lapisan masyarakat, 1-5 orang di antara 100.000 penduduk, bersifat genetik, dapat diturunkan. Wanita lebih sering 6-10 kali daripada pria, terutama pada usia 15-40 tahun. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan dibandingkan kulit putih. Dan tentu saja, keluarga Odapus. Timbulnya penyakit ini karena adanya faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi, pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan stres,” ujarnya. Penyakit ini justru kebanyakaan diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu dianggap diduga penyakit ini berhubungan dengan hormon estrogen.

Pada kehamilan dari perempuan yang menderita lupus, sering diduga berkaitan dengan kehamilan yang menyebabkan abortus, gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir. Tetapi hal yang berkebalikan juga mungkin atau bahkan memperburuk geja LUPUS. Sering dijumpai gejala Lupus muncul sewaktu hamil atau setelah melahirkan.

Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga tetap sehat. Namun, dalam penyakit ini kekebalan tubuh justru menyerang organ tubuh yang sehat. Penyakit Lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi yang berlebih. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, penyakit Lupus ini antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut autoimunitas . Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :

Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.

Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun.Gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang (fagosit) Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks. Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang fungsi organ tubuh akan terganggu.

Kesembuhan total dari penyakit ini, tampaknya sulit. Dokter lebih berfokus pada pengobatan yang sifatnya sementara.Lebih difokuskan untuk mencegah meluasnya penyakit dan tidak menyerang organ vital tubuh.

Sifat dan perilaku Nabi Muhammad SAW yang membuatnya berhasil dalam berbisnis diantaranya :

Jujur (Shiddiq)

Dalam berdagang, nabi Muhammad SAW selalu dikenal sebagai seorang marketer yang jujur dan benar dalam menginformasikan produknya. Bila ada produknya yang memiliki kelemahan atau cacat, maka tanpa ditanyakan nabi Muhammad langsung menyampaikannya dengan jujur dan benar, tak ada sedikitpun yang disembunyikan.

Maksud dari nilai shiddiq dalam kegiatan pemasaran dapat diwujudkan dengan pemberian informasi yang benar akan produk yang dipasarkan oleh marketer. Tidak ada informasi yang disembunyikan mengenai obyek yang dipasarkan. Tidak mengurangi dan tidak menambahi. Artinya, seseorang yang bekerja sebagai marketer dituntut untuk berkata dan bertindak secara benar, sesuai dengan kondisi rill produk yang ditawarkan.

Dapat dipercaya (Amanah)

Seoarang pebisnis haruslah dapat dipercaya seperti yang telah dicontohkan Nabi Muhammad dalam memegang amanah. Saat menjadi pedagang, Nabi Muhammad selalu mengembalikan hak milik atasannya, baik itu berupa hasil penjualan maupun sisa barang yang dpasarkan. Nilai amanah bagi pekerja marketing adalah sosok yang jujur dan dapat dipercaya. Bagi perusahaan, sosok pekerja yang amanah akan membawa keuntungan yang besar. Di samping karena mereka tidak akan berbohong, perusahaan akan mendapat keuntungan dari imageyang terbangun oleh customer akan ke-amanah-an dari marketer perusahaan tersebut. Sehingga banyak customer yang terpikat oleh sebuah produk atau usaha karena peran sosok marketer yang amanah.

Argumentatif dan Komunikatif (Tabligh)

Bila anda seorang marketer, maka anda harus mampu menyampaikan keunggulan-keunggulan produk dengan menarik dan tepat sasaran tanpa meninggalkan kejujuran dan kebenaran(transparency and fairness). Lebih dari itu, anda harus mempunyai gagasan-gagasan segar dan mampu mengkomunikasikannya secara tepat dan mudah dipahami oleh siapapun yang mendengarkannya. Dengan begitu, pelanggan dapat dengan mudah memahami pesan bisnis yang ingin disampaikan.

Seorang marketer mestilah sosok komunikator yang ulung, yang mampu menjembatani antara pihak perusahaan dan pihak customer. Masalahnya akan sangat krusial jika seorang marketer tidak dapat memberikan informasi yang diharapkan oleh customer. Bisa jadi banyak customer yang lari ke produk perusahaan lain gara-gara seorang marketer yang tidak dapat menjelaskan produknya ke customer.

Cerdas dan Bijaksana (Fathonah)

Dalam hal ini, pebisnis yang cerdas merupakan pebisnis yang mampu memahami, menghayati dan mengenal tugas dan tanggung jawab bisnisnya dengan sangat baik. Dengan sifat ini, pebisnis dapat menumbuhkan kreativitas dan kemampuan dalam melakukan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi perusahaan. Kita perlu menggunakan sifat ini agar bisa menjadi seorang pebisnis yang sukses. Terutama dalam menghadapi persaingan yang tidak sehat; kotor, corrupted, complicated, chaos (kacau balau) dan sophisticated.

Nilai fathonah juga sangat mendukung bagi perusahaan yang melakukan kegiatan pemasaran. Jika sebuah perusahaan tersebut mempunyai Sumber Daya Insani (SDI) yang fathonah akan membantu perusahaan meraih profitabilitas yang maksimal. Perusahaan tidak akan dirugikan oleh marketer yang cerdas. Sebaliknya, marketer yang cerdas akan memberikan sentuhan nilai yang efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan pemasaran.


Kultur flier

prinsip-prinsip dasar konstruksi budaya dari flier adalah: “menggunakan budaya untuk mempromosikan industri”, “menggunakan industri untuk menciptakan budaya bernilai tinggi”.


Konstruksi dasar kultur flier

Visi budaya: mempertahankan eksistensi merek untuk jangka waktu yang panjang;

Misi budaya: Memperhatikan masalah ekologi, mencintai keluarga, sehat sukses, menciptakan kekayaan;

Budaya manajemen: berorientasi kepada sumber daya manusia dan berinovasi;

Standar kultur: Internasional, berhukum dan berstandarisasi;
Nilai-nilai budaya: Integritas, kemandirian, kasih sayang, ramah.

Peradaban Cina yang telah berumur ribuan tahun telah melahirkan budaya bambu yang unik. Pinus, bambu dan plum dikenal sebagai "Tiga Teman", plum, anggrek, bunga krisan dan bambu dikenal sebagai "empat pria gagah.

Sifat biologis bambu yang kokoh bagai baja diterapkan oleh para pekerja di Cina sebagai prinsip hidup mereka, menggabungkan sifat dasar bamboo dengan cara hidup kita sebagai manusia, Menjadikan semangatnya sebagai sebuah contoh yang patut untuk dicontoh. Ini adalah fitur yang menonjol dari budaya bambu negara Cina. "Giok dapat dihancurkan tetapi warna putihnya tidak akan pernah berubah, Bambu dapat dimusnahkan tetapi kita tidak dapat memutuskan bukunya”. Rimbun bambu menunjukkan mereka tidak takut terhadap kesengsaraan, tidak takut akan kerasnya hidup diluar, menghilangkan sifat-sifat yang tidak diperlukan. Hal ini merupakan suatu kekayaan rohani yang tidak terlibat yang juga merupakan nilai estetika dari tumbuhan bambu itu sendiri.


Kultur hidup yang bergaya

Fashion menuju kepada tren dan tren membentuk kehidupan.


Budaya bisnis yang adil flier menawarkan Itikad baik, kerjasama perdagangan adil, saling menguntungkan dan menerapkan budaya win-win solution, Semangat dari sebuah budaya kewirausahaan flier menawarkan kehidupan dan kewirausahaan dalam antusiasme.


Kultur sistem pemasaran yang unik

flier menawarkan di bidang pemasaran, sebaiknya dibentuk sistem dan sistem budaya yang berunsurkan karakteristik china. Sistem seperti itu harus berakar di kebudaaan cina yang berumur lebih dari 5000 tahun, Mencerminkan kreativitas dan budaya yang khas, dan juga menyerap produktifitas serta sikap perintis dari “system” barat, yang akan membawa kita pada dunia.


Mimbar peningkat kebudayaan

1. Untuk eksternal, meningkatkan publisitas dari budaya perusahaan

Penggunaan Koran-koran terkenal, majalah, dan media cetak lainnya dalam dan luar negeri, meida TV yang dikenal, media internet yang dikenal, media pemasaran professional yang dikenal, melaporkan secara langsung model pemasaran inovatif perusahaan, Pengembangan strategi, produk baru dan kemajuan usaha. Semua ini akan membangun gambaran perusahaan di masyarakat, meningkatkan keyakinan karyawan dan pelanggan terhadap perusahaan, meningkatkan pengenalan flier dan produk eko-tekstil kepada dunia usaha.

2. Internal, mempercepat produksi dan penerbitan produk budaya.

Grup usaha flier akan menginvestasikan dan mengumpulkan, dll. Meyusun dan mempublikasikan kaset berjudul.





sumber: http://www.flyer-int.com/uboutUs.asp?id=147&languageid=26&cateid=14&catename=Tentang%20Kami







Seperti juga seorang manusia, perusahaan sebagai kumpulan manusia juga memerlukan identitas. Inilah yang kemudian disebut sebagai Corporate Identity. Unsur ini merupakan pedoman keseragaman penampilan dan perilaku yang menyatukan seluruh karyawan sehingga memudahkan pelanggan mengingat nama perusahaan dan mengaitkannya dengan suatu atribut atau sifat-sifat tertentu yang disukai. Hasil dari implementasi corporate identity adalah apa yang disebut sebagai corporate image.

Ada perusahaan yang memiliki kesan tua, kuno ada pula yang memiliki kesan moderen, ramah, dan lain-lain. Darimanakah pelanggan memberikan penilaian ini? Tentu dari apa yang ditampilkan dalam keseharian perusahaan itu. Bentuk gedung, penampilan para karyawan, seragam, gaya bicara, iklan dan banyak lagi elemen kontak antara pelanggan dengan karyawan. Perusahaan yang tidak memiliki identitas yang kuat akan tampil dengan ketidakkonsistenan yang membingungkan pelanggan.

Membangun corporate identity dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah mengajukan pertanyaan seandainya perusahaan kita diwujudkan dalam bentuk manusia, akan jadi seperti apakah dia? Apakah laki-laki atau perempuan, muda, atau separuh baya, moderen ataukah klasik, ramah ataukah bergengsi? Jawablah pertanyaan ini dengan tertulis, kemudian gali pendapat dari para karyawan. Pertanyaan ini mempermudah asosiasi dengan sekian banyak atribut kompleks dan budaya perusahaan yang ada.

Langkah selanjutnya adalah menurunkannya menjadi spirit atau nilai-nilai dan melakukan komunikasi internal. Kita sangat sadar bahwa langkah terpenting adalah membuat karyawan internal memahami dan meyakini identitas yang telah dirumuskan. Tanpa adanya pemahaman dan keyakinan internal, hampir mustahil pelanggan akan menangkap nilai-nilai yang ingin disampaikan perusahaan.

Apabila karyawan perusahaan telah memahami identitas ini, barulah identitas diungkapkan atau disampaikan kepada para pelanggan. Cara penyampaian identitas ini dapat dibagi menjadi hal-hal yang tangible (berwujud nyata) dan yang intangible (tidak berwujud nyata). Hal berwujud antara lain seragam karyawan, tampilan gedung, tata letak ruang tunggu, papan nama, dan lainnya. Sedangkan hal-hal yang intangible antara lain proses operasi yang menjamin kecepatan layanan, aturan-aturan internal yang meningkatkan keramahan garda depan, serta nilai nilai luhur dari karyawan.






Arti Misi perusahaan :

Bagi perusahaan yang sedang mengembangkan sebuah bisnis baru atau sedang merumuskan kembali arah bagi bisnis yang sedang berjalan, perlu menentukan tujuan mendasar dan falsafah yang akan membentuk postur strategisnya.
Tujuan mendasar yang membedakan sebuah perusahaan dari perusahaan-perusahaan lainnya yang sejenis, serta mengidentifi-kasikan ruang lingkup operasinya yang berkenaan dengan produk dan pasar disebut sebagai misi perusahaan.

Misi juga mengandung uraian yang luas mengenai tujuan dan strategi ketimbang arahan atau petunjuk khusus. Dalam ungkapan yang khas, misi merupakan sebuah pernyataan, bukan sasaran-sasaran yang terukur, akan tetapi merupa-kan pernyataan tentang sikap, pandangan, dan orientasi.
Pada umumnya sebuah misi perusahaan dirancang untuk menyele-saikan tujuh hal berikut:

1. Menjamin kebulatan suara dalam hal tujuan di dalam organisasi.
2. Menyediakan sebuah landasan guna memotivasi penggunaan sumberdaya organisasi.
3. Mengembangkan suatu landasan, atau standar, untuk mengalo-kasikan sumberdaya organisasional.
4. Membangun sebuah suasana umum atau iklim organisasional, seperti misalnya, mendorong sebuah operasi “businesslike”.
5. Membantu sebagai sebuah focal point bagi siapa-siapa yang memihak kepada tujuan dan arah organisasi serta menghalangi pihak-pihak yang tidak dapat berpartisipasi lebih lanjut di dalam aktivitas-aktivitasnya.
6. Memfasilitasi penerjemahan tujuan dan sasaran ke dalam sebuah struktur kerja yang melibatkan penetapan tugas-tugas pada unsur-unsur tanggungjawab di dalam organisasi.
7. Menetapkan tujuan/maksud organisasional dan menerjemahkan tujuan-tujuan tersebut ke dalam sasaran-sasaran sedemikian rupa sehingga biaya, waktu, dan parameter kinerja dapat diperkirakan dan dikendalikan.


Merumuskan sebuah Misi

Proses penetapan misi sebuah perusahaan untuk suatu bisnis ter-tentu, paling baik mungkin dapat dipahami melalui pemikiran tentang bisnis tersebut pertama kali berdiri. Untuk bisnis tertentu, diawali dengan suatu keyakinan, hasrat, serta aspirasi dari seorang entre-preneur. Dalam hubungan itu, pengertian misi biasanya didasarkan pada keyakinan-keyakinan mendasar berikut:

1) Barang atau jasa yang disediakan perusahaan dapat memberikan manfaat paling tidak sama dengan harganya.
2) Barang atau jasa dapat memenuhi kebutuhan seorang pelanggan dari segmen pasar tertentu yang saat ini belum terpuaskan dengan memadai.
3) Teknologi yang digunakan dalam produksi akan memberikan suatu barang atau jasa yang kompetitif dalam harga maupun kualitas.
4) Dengan kerja keras dan dukungan pihak lain, suatu kegiatan usaha bukan hanya dapat survive saja tapi bahkan dapat tumbuh dan profitable.
5) Falsafah manajemen dari suatu kegiatan usaha akan menghasilkan sebuah public image yang menguntungkan serta akan memberikan imbalan finansial dan psikologis bagi pihak-pihak bersedia untuk menginvestasikan tenaga maupun uangnya untuk membantu perusahaan mencapai keberhasilan.
6) Konsep diri tentang bisnis dari para entrepreneur dapat dikomunikasikan dan diadopsi oleh para karyawan dan stakeholder.


Komponen utama sebuah misi
  • Basic Product or Service; Primary Market; Principal Technology
  • Company Goals: Survival, Growth, Profitability
  • Company Philosophy
  • Public Image
  • Company Self-Concept


Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan price to book value. Price to book value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal itu juga yang menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi (Soliha dan Taswan, 2002).

Nilai perusahaan dalam beberapa literatur disebut dengan beberapa istilah diantaranya :
  1. price to book value yaitu perbandingan antara harga saham dengan nilai buku saham.
  2. Market Book Ratio yaitu rasio saat ini harga saham dengan nilai buku per saham


Keputusan pemasaran umumnya jatuh ke dikendalikan empat kategori berikut:
  • Product Produk
  • Price Harga
  • Place (distribution) Place (distribusi)
  • Promotion Promosi

The term "marketing mix" became popularized after Neil H. Borden published his 1964 article, The Concept of the Marketing Mix . Istilah "bauran pemasaran" menjadi populer setelah Neil H. Borden tahun 1964 menerbitkan artikel, Konsep Marketing Mix. Borden began using the term in his teaching in the late 1940's after James Culliton had described the marketing manager as a "mixer of ingredients". Borden mulai menggunakan istilah dalam ajarannya pada akhir tahun 1940-an setelah James Culliton telah menggambarkan manajer pemasaran sebagai "mixer bahan". The ingredients in Borden's marketing mix included product planning, pricing, branding, distribution channels, personal selling, advertising, promotions, packaging, display, servicing, physical handling, and fact finding and analysis. Bahan dalam bauran pemasaran Borden termasuk perencanaan produk, harga, merek, saluran distribusi, penjualan personal, iklan, promosi, kemasan, tampilan, pelayanan, penanganan fisik, dan pencarian fakta dan analisa. E. Jerome McCarthy later grouped these ingredients into the four categories that today are known as the 4 P's of marketing, depicted below: E. Jerome McCarthy kemudian bahan-bahan tersebut dikelompokkan ke dalam empat kategori yang sekarang dikenal sebagai 4 P's of marketing, digambarkan di bawah ini:

The Marketing Mix Marketing Mix

Marketing Mix


These four P's are the parameters that the marketing manager can control, subject to the internal and external constraints of the marketing environment. Keempat P adalah parameter yang manajer pemasaran dapat mengendalikan, tunduk pada kendala internal dan eksternal dari lingkungan pemasaran. The goal is to make decisions that center the four P's on the customers in the target market in order to create perceived value and generate a positive response. Tujuannya adalah untuk membuat keputusan yang tengah keempat P pada pelanggan dalam pasar sasaran untuk menciptakan nilai yang dirasakan dan menghasilkan respons positif.

Product Decisions Keputusan produk

The term "product" refers to tangible, physical products as well as services. Istilah "produk" merujuk pada nyata, produk-produk fisik maupun jasa. Here are some examples of the product decisions to be made: Berikut adalah beberapa contoh produk keputusan harus dibuat:

  • Brand name Merek
  • Functionality Fungsi
  • Styling Styling
  • Quality Kualitas
  • Safety Keselamatan
  • Packaging Kemasan
  • Repairs and Support Perbaikan dan Dukungan
  • Warranty Garansi
  • Accessories and services Aksesori dan layanan

Price Decisions Harga Keputusan

Some examples of pricing decisions to be made include: Beberapa contoh dari keputusan harga harus dibuat meliputi:

  • Pricing strategy (skim, penetration, etc.) Pricing strategi (skim, penetrasi, dll)
  • Suggested retail price Harga ritel
  • Volume discounts and wholesale pricing Volume diskon dan harga grosir
  • Cash and early payment discounts Kas dan diskon pembayaran awal
  • Seasonal pricing Harga musiman
  • Bundling Bundling
  • Price flexibility Fleksibilitas harga
  • Price discrimination Diskriminasi harga

Distribution (Place) Decisions Distribusi (Place) Keputusan

Distribution is about getting the products to the customer. Distribusi adalah tentang mendapatkan produk kepada pelanggan. Some examples of distribution decisions include: Beberapa contoh dari keputusan distribusi meliputi:

  • Distribution channels Saluran distribusi
  • Market coverage (inclusive, selective, or exclusive distribution) Cakupan pasar (inklusif, selektif, atau distribusi eksklusif)
  • Specific channel members Khusus anggota saluran
  • Inventory management Inventory management
  • Warehousing Pergudangan
  • Distribution centers Pusat distribusi
  • Order processing Pemrosesan order
  • Transportation Transportasi
  • Reverse logistics Reverse logistik

Promotion Decisions Keputusan Promosi

In the context of the marketing mix, promotion represents the various aspects of marketing communication, that is, the communication of information about the product with the goal of generating a positive customer response. Dalam konteks bauran pemasaran, promosi mewakili berbagai aspek komunikasi pemasaran, yaitu komunikasi informasi tentang produk dengan tujuan menghasilkan respons pelanggan yang positif. Marketing communication decisions include: Keputusan komunikasi pemasaran meliputi:

  • Promotional strategy (push, pull, etc.) Strategi promosi (mendorong, menarik, dll)
  • Advertising Iklan
  • Personal selling & sales force Pribadi menjual & sales force
  • Sales promotions Promosi penjualan
  • Public relations & publicity Public relations & publisitas
  • Marketing communications budget Anggaran komunikasi pemasaran

Limitations of the Marketing Mix Framework Keterbatasan Bauran Pemasaran Framework

The marketing mix framework was particularly useful in the early days of the marketing concept when physical products represented a larger portion of the economy. Kerangka bauran pemasaran ini terutama bermanfaat dalam hari-hari awal konsep pemasaran ketika produk fisik mewakili porsi yang lebih besar dari perekonomian. Today, with marketing more integrated into organizations and with a wider variety of products and markets, some authors have attempted to extend its usefulness by proposing a fifth P, such as packaging, people, process, etc. Today however, the marketing mix most commonly remains based on the 4 P's. Hari ini, dengan pemasaran yang lebih terintegrasi ke dalam organisasi dan dengan lebih banyak jenis produk dan pasar, beberapa penulis telah berusaha untuk memperluas kegunaannya dengan mengusulkan kelima P, seperti kemasan, orang, proses, dan sebagainya Namun Hari ini, bauran pemasaran yang paling sering tetap didasarkan pada 4 P's. Despite its limitations and perhaps because of its simplicity, the use of this framework remains strong and many marketing textbooks have been organized around it. Terlepas dari keterbatasan dan mungkin karena kesederhanaan, penggunaan kerangka kerja ini tetap kuat dan banyak buku pemasaran telah diatur di sekitarnya.



sumber: http://www.netmba.com